Keanggunan bangunan tradisional Jawa di tengah lingkungan modern jelas terlihat pada saat memasuki bangunan The Laweyan dari pintu gerbang utama di sisi selatan.

Konsep dari Rumah dan Oase. Surabaya yang cenderung panas mengharuskan rumah ini mempunyai oase untuk menyejukkan udara. Jadi di tengah rumah ini dibuat inner courtyard yang selain berfungsi sebagai oase juga sebagai pengikat dari ruang-ruang di sekelilingnya. Maka demikianlah, Griyoase, gabungan kata griya/griyo (rumah) dan oase (mata air di tengah padang pasir dengan pepohonan di dalamnya) yang menyejukkan sekelilingnya. Rumah ini mempunyai bukaan optimal sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam dan sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik, terutama dengan adanya inneryard di tengah rumah yang ditanami dengan Moringa tree berukuran besar.

Berdiri di atas lahan seluas 12 x 18.5 m2, suasana sekitar hunian terasa tenang, walaupun sebetulnya dekat dengan jalan raya menuju ke luar kota.

Ketika diresmikan pada tahun 1967 oleh Presiden Soekarno, Sarinah yang terdiri dari 15 lantai dengan tinggi 74 meter merupakan gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan modern pertama di Jakarta.

Bangunan luas ini mempunyai teras pada bagian barat sedangkan pada sisi selatannya tidak berteras. Lantai dasar gedung ini digunakan kantor Rotterdamsche Lloyd (de Lloyd).











